Bisnis.com, JAKARTA—Jelang peresmian terminal kontainer New Priok Container Terminal 1 yang akan dilakukan oleh Presiden RI pada Selasa (13/9), Kementerian Perhubungan menegaskan Pelabuhan Tanjung Priok harus menjadi hub bagi pelayaran domestik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pihaknya bersama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) telah menyiapkan satu konsep hub and spoke yang akan dipaparkan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo.
“Kita akan usulkan satu konsep kepada beliau. Insya Allah, Bapak Presiden setuju,” tegasnya, Minggu (12/9).
Menurutnya, konsep ini akan menegaskan posisi Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub domestik. Dengan demikian, dia tidak ingin melihat barang yang akan dikirimkan ke Palembang atau ke Lampung dari timur, harus transit di Singapura terlebih dahulu.
“Semua pengapalan ke daerah harus lewat sini ,” lanjutnya. Dengan penetapan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub domestik, dia yakin ekonomi Indonesia akan tumbuh.
Tidak hanya sebagai melayani alih muat (transshipment) kargo domestik, dia mengatakan semua kargo internasional akan masuk ke pelabuhan ini sebelum dibawa ke pulau lain.
Kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, dia berpesan agar tidak hanya menunggu kapal datang setelah New Priok Container Terminal (NPCT) 1 diresmikan.
Dia yakin Pelindo II mampu mengundang banyak kapal masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. “Kita harus berkolaborasi dengan pelayaran internasional. Kalau kita hanya menunggu di sini. Selamanya, kita akan dikoordinir oleh pihak lain yang menghendaki itu,” ujarnya.
Ketika disinggung terkait dengan pesan Presiden RI, dia mengaku pimpinannya belum memberikan pesan khusus terhadap keberlangsungan proyek ini. Namun, Budi Karya menegaskan semangat Presiden Joko Widodo itu mengharuskan setiap pekerjaan dikerjakan sampai tuntas.
“Kalau kita kerja hanya membangun itu tidak kerja. Jadi setelah Pelindo II membangun harus ada ujungnya. Ujungnya itu apa, semua pengapalan ke daerah harus lewat sini. Kita tidak perlu Pak Jokowi bicara sesuatu, saya sudah tahu.”
Elvyn G. Massassya, Direktur Utama PT Pelindo II, mengungkapkan NPCT1 yang dibangun melalui kerjasama antara perusahaan dan konsorsium Mitsui dapat menjadi era baru pengelolaan terminal modern di Indonesia karena fasilitas ini akan mampu menampung kapal 10.000 TEUs dan 10.000 Dwt.
“Ini adalah satu pelabuhan yang disiapkan secara modern dengan peralatan canggih dan memenuhi standar internasional di era yang sekarang,” ujarnya saat mendampingi Menhub di NPCT-1.
Adapun untuk agenda esok, Presiden RI dijadwalkan melakukan seremonial peresmian NPCT1 pada pukul 08.00 WIB. Presiden hanya akan melihat prosesi bongkar 10 boks kontainer dari kapal GSL Africa di NPCT-1, mengingat keterbatasan waktunya.