Indonesia Minta Selandia Baru Turunkan Bea Masuk 2 Produk Ini
Bisnis.com, JAKARTA – IndonesiamemintaNewZealanddanAustraliamenurunkanbeamasukduaprodukeksporasalIndonesia, yakniherbicidedaninsecticide, turundari 5% menjadi 0% dalamskemakesepakatanASEAN-AustraliaNewZealandFreeTradeAgreement (AANSFTA).
“Untuk meningkatkan perdagangan, yang menjadi satu catatan Indonesia kan eksporherbicide sama insecticide yang bea masuknya masih tinggi, masih 5%. Kami minta dinolkan,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, di Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Dia menyampaikan itu seusai berdialog dengan Duta Besar SelandiaBaru untuk Indonesia, Trevor Matheson, di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Dirjen Industri Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Harjanto, menjelaskan, terdapat dua negara anggota ASEAN yang mengekspor herbicidedaninsecticide ke SelandiaBaru, yakniIndonesiadan Malaysia.
Sayangnya, sejak kesepakatan kerja sama diberlakukan, beamasuk untuk produkIndonesia lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang hanya 0%.
Hal ini membuat produkasal Malaysia lebih berdaya saing daripada produk Tanah Air. “Herbisidadaninsektisida itu digunakan SelandiaBaru untuk menggarap pertanian di sana. Kami berharap produkasalIndonesia bisa sama daya saingnya dengan yang dari Malaysia melalui liberalisasi pasar ini,” ungkap Harjanto.
Harjanto memperkirakan di luar kesepakatan AANZ FTA, Malaysia danSelandiaBaru memiliki kesepakatan lain yang membuat beamasuk untuk kedua produkasal negara kiwi itu menjadi nol persen.
Menurut data Kementerian Perindustrian, nilai perdagangan antara IndonesiadanSelandiaBaru mencapai US$1,07 miliar, di mana Indonesia masih mengalami defisit US$200,8 juta.
Harjanto berharap dengan beamasuk 0%, neraca perdagangan antara IndonesiadanSelandiaBaru bisa lebih seimbang, sehingga kerja sama kedua negara bisa lebih diperkuat.
Source : Antara
Editor : Fatkhul Maskur