20 Jul

Jurus Sri Mulyani Supaya Neraca Dagang RI Tak Tekor Lagi

Jakarta – Setelah berkali-kali mengalami defisit alias tekor, neraca perdagangan Indonesia akhirnya surplus US$ 1,74 miliar pada Juni 2018. Penyebabnya, nilai ekspor US$ 13 miliar dan nilai impor US$ 11,26 miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, salah satu upaya untuk mempertahankan kinerja neraca perdagangan yang surplus dengan mendorong produktivitas industri nasional.

“Secara umum pemerintah akan tetap konsentrasi karena kalau kita melihat tren pertumbuhan ekonomi Indonesia kita memiliki tugas untuk makin memperkuat struktur industri kita terutama dari ekspor dan terutama mengurangi impor barang modal dan barang perantara.,” kata Sri Mulyani di gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Pemerintah, kata Sri Mulyani juga terus memeprhatikan perekonomian nasional yang berhubungan langsung dengan ekspor dan impor. Upaya yang ditempuh untuk mendorong kinerja industri nasional pun dengan instrumen yang berasal dari APBN atau insentif fiskal.

“Instrumen APBN ini akan digunakan secara lebih aktif untuk bisa membantu tumbuhnya industri manufaktur di Indonesia yang bisa meningkatkan ekspor dan mengurangi impor,” ujar dia.

Menurut Sri Mulyani, pelaku industri dalam negeri membutuhkan dukungan dalam bentuk pajak, logistik, bea masuk dan fasilitas lainnya.

“Industrinya apa? Beberapa industri mungki membutuhkan support dalam bentuk pajak, logistik, bea masuk atau kebijakan perdagangan ini yang akan kami coba koordinasikan,” tutup dia.

Oleh : Hendra Kusuma – detikFinance

Selasa, 17 Jul 2018 13:50 WIB

( Dikutip dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4119048/jurus-sri-mulyani-supaya-neraca-dagang-ri-tak-tekor-lagi?_ga=2.219632345.1378935096.1532051937-326029345.1530694825 dan diakses pada Jumat 20 Juli 2018 – 10.00 WIB )

 

Ekonomi

0 Comment

related posts

add a comment