Tembus Pasar Dunia, Komoditas Cokelat Asal RI Diminati Prancis
DENPASAR – Komoditas unggulan petani cokelat (kakao) Kabupaten Jembrana, Bali, semakin dilirik pasar dunia, salah satunya dari perusahaan Prancis.
“Perusahaan kami memang mencari komoditas cokelat berkualitas, salah satunya untuk di Asia adalah baru di Kabupaten Jembrana,” kata juru bicara Perusahaan Valrhona, Marc Le Moullec di sela meninjau perkebunan cokelat, di Desa Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (25/11/2017).
Ia mengatakan komoditas cokelat yang ada di Kabupaten Jembrana, khususnya di bawah naungan Koperasi Kerta Semaya Samania sudah menerapkan mulai dari seleksi pemetikan biji hingga pengeringan dengan sistem fermentasi.
“Biji cokelat yang diproses melalui fermentasi akan menghasilkan kualitas terbaik, dan inilah yang dicari perusahaan kami, sehingga untuk proses produksi selanjutnya akan menghasilkan produk cokelat premium,” ucapnya.
Marc Moullec mengaku pihaknya sudah dua tahun berada di Bali dan melakukan kerja sama dengan para petani cokelat yang tergabung dalam Koperasi Kerta Semaya Samania (KSS). Dengan pendampingan kerja sama ini penghasilan para petani sudah ada peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Target koperasi untuk komoditas cokelat saat ini sebanyak 300 ton per tahun. Dari jumlah tersebut kami baru bisa mendapatkan 12,5 ton per tahun atau satu kontainer untuk memenuhi perusahaan kami di Prancis,” ujarnya.
Ia mengatakan untuk biji cokelat yang diproses dengan fermentasi guna memenuhi produk perusahaan Valrhona, untuk kawasan Asia baru dari Jembrana saja.
“Khusus cokelat yang berasal dari Jembrana (Bali) perusahaan kami sudah memasarkan di sejumlah negara, antara lain Bangkok, Hong Kong, Korea, Malaysia, Paris dan Beijing. Kami juga masih menunggu respon pasar dari negara tersebut mengenai cokelat asal Bali ini,” kata Marc Mollec yang didampingi Direktur Yayasan Kalimajari Denpasar Agung Widiastuti.
Baca Juga: Sudah Ketinggalan, Saatnya Indonesia Ekspor Produk Hi Tech
Marc Mollec lebih lanjut mengatakan biji cokelat yang diproses dengan sistem fermentasi akan menghasilkan hasil yang berkualitas dan memiliki kekhasan aroma dibanding dengan sistem biasa.
“Memang kelebihan cokelat atau kakao yang di proses oleh Koperasi KSS Jembrana adalah dengan sistem fermentasi, sehingga hasilnya pun lebih berkualitas. Dari Perusahaan kami memberi jaminan setahun ke depan untuk kerja sama, mulai dari pendampingan petani hingga sampai proses pengeringan dan membelinya,” ucapnya.
Marc Mollec berharap dengan kerja sama ini para petani akan terus meningkatkan hasil produksinya sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangsa pasar komoditas cokelat di dunia.
“Dari perusahaan kami baru bisa mendapatkan biji cokelat dari koperasi ini sebanyak 12,5% dari target koperasi mencapai 300 ton per tahun. Kalau nantinya bisa memenuhi target tersebut, langkah yang dilakukan koperasi sangat baik,” katanya.
(kmj)
oleh: ant, Jurnalis · Sabtu 25 November 2017, 17:03 WIB
Referensi: https://economy.okezone.com/read/2017/11/25/320/1820488/tembus-pasar-dunia-komoditas-cokelat-asal-ri-diminati-prancis